
Pada umunya, pengamanan dapat dikategorikan menjadi dua jenis: pencegahan (preventif) dan pengobatan (recovery). Usaha pencegahan dilakukan agar sistem informasi tidak memiliki lubang keamanan, sementara usaha-usaha pengobatan dilakukan apabila lubang keamanan sudah dieksploitasi. Pengamanan sistem informasi dapat dilakukan melalui beberapa layer yang berbeda. Misalnya di layer “transport”, dapat digunakan “Secure Socket Layer” (SSL). Metoda ini misalnya umum digunakan untuk Web Site. Secara fisik, sistem anda dapat juga diamankan dengan menggunakan “firewall” yang memisahkan sistem anda dengan Internet. Penggunaan teknik enkripsi dapat dilakukan di tingkat aplikasi sehingga data-data anda atau e-mail anda tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak.
Mengatur akses (Access Control)
Salah satu cara yang umum digunakan untuk mengamankan informasi adalah dengan mengatur akses ke informasi melalui mekanisme “access control”. Implementasi dari mekanisme ini antara
lain dengan menggunakan “password”. Di sistem UNIX, untuk menggunakan sebuah sistem atau komputer, pemakai diharuskan melalui proses authentication dengan menuliskan “userid” dan “password”. Informasi yang diberikan ini dibandingkan dengan userid dan password yang berada di sistem. Apabila keduanya valid, pemakai yang bersangkutan diperbolehkan menggunakan sistem. Apabila ada yang salah, pemakai tidak dapat menggunakan sistem. Informasi tentang kesalahan ini biasanya dicatat dalam berkas log. Besarnya informasi yang dicatat bergantung kepada konfigurasi dari sistem setempat. Misalnya, ada yang menuliskan informasi apabila pemakai memasukkan userid dan password yang salah sebanyak tiga kali. Ada juga yang langsung menuliskan informasi ke dalam berkas log meskipun baru satu kali salah. Informasi tentang waktu kejadian juga dicatat. Selain itu asal hubungan (connection) juga dicatat sehingga administrator dapat memeriksa keabsahan hubungan.
Password di sistem UNIX Akses ke sistem UNIX menggunakan password yang biasanya disimpan di dalam berkas /etc/passwd. Di dalam berkas ini disimpan nama, userid, password, dan informasi-informasi lain yang digunakan oleh bermacam-macam program. Contoh isi berkas
password dapat dilihat di bawah ini.
root:fi3sED95ibqR7:0:1:System Operator:/:/sbin/sh daemon:*:1:1::/tmp:
rahard:d98skjhj9l:72:98:Budi Rahardjo:/home/rahard:/bin/csh
Pada sistem UNIX lama, biasanya berkas /etc/passwd ini “readable”, yaitu dapat dibaca oleh siapa saja. Meskipun kolom password di dalam berkas itu berisi “encrypted password” (password yang sudah terenkripsi), akan tetapi ini merupakan potensi sumber lubang keamanan. Seorang pemakai yang nakal, dapat mengambil berkas ini (karena “readable”), misalnya men-download berkas ini ke komputer di rumahnya, atau mengirimkan berkas ini kepada kawannya. Ada program tertentu yang dapat digunakan untuk memecah password tersebut. Contoh program ini antara lain: crack (UNIX), cracker jack (DOS).
Program “password cracker” ini tidak dapat mencari tahu kata kunci dari kata yang sudah terenkripsi. Akan tetapi, yang dilakukan oleh program ini adalah melakukan coba-coba (brute force attack). Salah satu caranya adalah mengambil kata dari kamus (dictionary) kemudian mengenkripsinya. Apabila hasil enkripsi tersebut sama dengan encrypted password, maka kunci atau passwordnya ketemu. Selain melakukan “lookup” dengan menggunakan kamus, biasanya program “password cracker” tersebut memiliki beberapa algoritma heuristic seperti menambahkan angka di belakangnya, atau membaca dari belakang, dan seterusnya. Inilah sebabnya jangan menggunakan password yang terdapat dalam kamus, atau kata-kata yang umum digunakan (seperti misalnya nama kota atau lokasi terkenal). read more.........
Friday, May 1, 2009
Mengamankan Sistem Informasi
Posted by Arjuna Wmaha at 1:58 AM

